بسم الله الرحمن الرحيم
Perih,
Siapa yang tidak pernah mengenalinya,
Semua manusia pasti pernah didampinginya,
Tidak pernah sedikit pun pernah melepasi halangan kewujudan ia,
Hanya redha dan terima dengan ketentuan Maha Esa.
Setiap manusia pasti punya definisi hidup yang tersendiri,
Perih dan sengsara,
Mungkin lain perkataan,
Tapi sama maksudnya,
Cuba untuk hilangkan ia,
Nyah kau aku padam,
Tapi tetap tidak berkesan,
Palitnya tercarit kasar,
Calar lekuk dalamnya berbentuk.
Aduh pasti sakit bila ada luka,
Mungkin titis darah tiada pada zahirnya,
Tapi pasti lahir tanpa diminta,
Membuak-buak buih perih itu datang,
Merempah meruah,
Tiada siapa pasti lari darinya,
Hanya duduk tunduk bersujud,
Mendekati yang Ilahi,
Bersabar dan memohon ihsan dari Ilahi.
p/s: Aku tulis atas dasar liku-liku kehidupan. Aku tahu dunia pasti memandangnya remeh. Tapi bila kau alami ia,aku hanya redha dengan segala ketentuannya. Bagiku mungkin ada hikmah disebaliknya. Dan aku juga selalu berharap perih itu akan berakhir dengan baiknya. InsyaAllah.
Nyah kau aku padam,
Tapi tetap tidak berkesan,
Palitnya tercarit kasar,
Calar lekuk dalamnya berbentuk.
Aduh pasti sakit bila ada luka,
Mungkin titis darah tiada pada zahirnya,
Tapi pasti lahir tanpa diminta,
Membuak-buak buih perih itu datang,
Merempah meruah,
Tiada siapa pasti lari darinya,
Hanya duduk tunduk bersujud,
Mendekati yang Ilahi,
Bersabar dan memohon ihsan dari Ilahi.
p/s: Aku tulis atas dasar liku-liku kehidupan. Aku tahu dunia pasti memandangnya remeh. Tapi bila kau alami ia,aku hanya redha dengan segala ketentuannya. Bagiku mungkin ada hikmah disebaliknya. Dan aku juga selalu berharap perih itu akan berakhir dengan baiknya. InsyaAllah.
No comments:
Post a Comment