بسم الله الرحمن الرحيم
Greeting From Emil
Bisik,
Tuju ia pada Bulan,
Ada satu hati,
Dia menunggu dan menanti,
Sesuatu yg bukan pasti.
Bisik,
Menceritakan sesuatu,
Menyiksa hati jiwa perihnya sendiri,
Tapi dia tetap tabah.
Bisik,
Ia berharap sesuatu lagi,
Berharap temannya agar dikembalikan,
Kekasihnya Syurganya,
Impiannya Cita-citanya,
Mimpinya dalam tidur.
Bisik,
Ayatnya timbul satu persatu,
Tersembul dari mulutnya,
Bersama titisan perih yg menusuk jiwa,
Barangkali duka parah membuak rasa pedihnya.
Bisik,
Ia pun bermula,
Dengan penuh pedih,
Longlai perlahan,
Sembul seribu bahasa,
Punya makna setiap kata,
Bulan..
Jangan biar ia siang,
Kekallah kau begini,
Agar hari sentiasa malam,
Sunyi sepi,
Sama dengan siempunya diri.
No comments:
Post a Comment